Summer Camp Yunnan 2015
Liburan sekolah biasanya ngapain? Kalau aku sih biasanya being unproductive all day and all night. Melakukan hal-hal yang enggak penting tapi menyenangkan bagiku. Nge-scroll timeline twitter, misalnya. Tapi, liburan sekolah tahun ini agak berbeda karena aku ikut Summer Camp! Awalnya sih disuruh dan aku NOLAK. Bener-bener enggak pingin. Males banget. Enggak ada temen juga. Tapi, aku ikutin aja. Cerita selama di sana? Tenang aja. Aku sudah bikin narasinya karena kebetulan waktu itu disuruh buat. Cukup panjang--7 halaman Microsoft Word--dan ada beberapa foto. Yang mau baca, silahkan. Yang enggak mau baca, coba baca dulu deh. Siapa tau suka, hehehe.
***
Ada hal yang berbeda saat liburan
kenaikan kelas saya pada bulan Juni 2015. Di tahun-tahun sebelumnya, biasanya
saya berlibur bersama keluarga. Namun kali ini, saya mengikuti Summer Camp
Yunnan selama 12 hari.
Satu hari sebelum keberangkatan,
diadakan pertemuan yang dihadiri oleh Konjen RRT, pengurus INTI, dan tentunya
peserta Summer Camp Yunnan 2015 beserta orangtua. Pada awalnya, saya tidak
mengenali siapapun, kecuali Steven, Aldi, Ce Mika, dan Marchia yang merupakan
keluarga besar saya. Sebelum acara dimulai, saya diajak berkenalan dengan Ce
Rebecca. Selama acara berlangsung, saya mendengarkan sambutan, penjelasan, dan
pengarahan yang diberikan. Kami—peserta Summer Camp Yunnan 2015—juga diberikan
gambaran mengenai tempat-tempat yang akan dikunjungi selama di sana. Setelah
pengarahan selesai, tiba saatnya untuk
membagikan rompi, name tag, dan buku panduan. Selanjutnya adalah foto bersama seluruh peserta Summer Camp Yunnan 2015 untuk pertama kalinya. Acara ditutup dengan pengarahan terakhir, yaitu pemberitahuan agar keesokan harinya, tanggal 18 Juni 2015, semua peserta berkumpul di Bandara Ngurah Rai jam 04.00.
membagikan rompi, name tag, dan buku panduan. Selanjutnya adalah foto bersama seluruh peserta Summer Camp Yunnan 2015 untuk pertama kalinya. Acara ditutup dengan pengarahan terakhir, yaitu pemberitahuan agar keesokan harinya, tanggal 18 Juni 2015, semua peserta berkumpul di Bandara Ngurah Rai jam 04.00.
Pertemuan Pertama di Harris Hotel Kuta
Pada tanggal 18 Juni 2015, saya
bangun pagi-pagi sekali, sekitar jam 03.00. Kemudian saya bersiap-siap dan
menuju ke Bandara Ngurah Rai bersama keluarga saya dan Steven. Sampai di
bandara, sudah banyak yang datang, tetapi belum lengkap. Saya juga belum
melihat teman sekamar saya, Shieny Sugiarto. Sekitar jam 05.00, semua peserta
sudah berkumpul. Setelah foto bersama, kami semua masuk bersama-sama dan check-in. Setelah itu, kami berjalan
menuju gate 7 yang jaraknya lumayan
jauh. Selama perjalanan, saya berbincang-bincang bersama Shieny. Tak lama
kemudian, tepatnya jam 05.20, kami masuk ke pesawat. Saya mendapatkan seat 21A bersama Natasha dan papanya di
21B dan 21C. sekitar jam 06.00, pesawat Air Asia QZ550 take off menuju Kuala Lumpur.
Blurry Pict @ KLIA2
Kuala Lumpur International Airport
2. Itulah tulisan yang saya lihat saat menapakkan kaki di Kuala Lumpur,
Malaysia pada jam 09.00. Di Kuala Lumpur, kami transit selama 4 jam. Setelah ke
imigrasi, kami mengambil bagasi dan check-in
untuk penerbangan ke Kunming, China. Sambil menunggu, kami diberikan waktu
bebas di bandara, tapi harus berkumpul lagi jam 11.30. Saya mengajak Shieny dan
Steven untuk membeli minuman di Starbucks. Ternyata di sana ada banyak
teman-teman peserta Summer Camp lainnya. Pada jam 13.00, pesawat kami—Air Asia
AK101—berangkat menuju Kunming, Yunnan, China. Kami tiba di Kunming 25 menit
lebih cepat dari perkiraan. Selanjutnya kami menuju ke imigrasi. Namun, salah
satu pendamping Summer Camp, yaitu Suk Handi kehilangan passport-nya! Dengan ekspresi panik dan takut, ia mencari-cari passport-nya di semua bagian tasnya.
Kemudian ia meminta bantuan staff
bandara untuk mengantarnya kembali ke pesawat untuk mencari passport yang diyakininya tertinggal di
kursi pesawat. Sambil menunggu Suk Handi kembali, kami mengambil bagasi dan
mengumpulkan passport ke Ik Yenny
agar tidak terjadi kejadian serupa. Di luar, sudah ada Chen Lao Shi dan An An—tour guide selama di Kunming—menunggu.
Kemudian kami naik ke bus. Setelah semua lengkap, bus pun melaju ke restoran
tempat makan malam yang jaraknya tidak jauh dari bandara. Di restoran, satu
meja duduk bersepuluh. Saya duduk bersama Ce Mika, Ce Nia, Shieny, Jessica,
Yashinta, Aimee, Kevin, Liko, dan Lao Shi Leny. Pada saat itu, makanan di meja
saya hampir tidak tersentuh. Hanya telur goreng yang habis dimakan. Sisanya
tidak ada yang mau. Setelah selesai makan malam, kami menuju ke Kunming Hotel,
tempat kami bermalam selama 2 malam. Sekitar jam 19.30 kami sampai di Kunming
Hotel. Pada saat itu, langit masih sangat terang padahal sudah jam 19.30. Saya
dan Shieny mendapatkan kamar nomer 612. Sampai di kamar, saya membuka koper dan
merapikan isinya, sedangkan Shieny mandi. Kamar hotelnya tidak terlalu besar
tetapi nyaman. Setelah Shieny selesai mandi, sekarang giliran saya. Selesai
mandi, kami beristirahat.
Hari Pertama di Kunming
Di jadwal perjalanan, seharusnya
tanggal 19 Juni 2015 kami menuju ke Dinosaur Valley. Tapi diganti menjadi Stone
Forest. Perjalanan menuju Stone Forest memakan waktu sekitar 1,5 jam. Di
perjalanan, banyak yang tidur. Sesampainya di Stone Forest, kami berjalanan
menuju ke pintu masuk. Setelah itu mengantri untuk naik battery car. Saya duduk di bagian belakang bersama Shieny, Ce Mika,
dan Ce Nia. Di Stone Forest, kami berkeliling sambil mengambil beberapa foto.
Beberapa dari kami juga menyewa baju tradisional untuk di pakai berfoto.
Setelah beberapa jam berjalan, kami pun keluar dan menuju ke bus. Perjalanan
dilanjutkan menuju ke tempat makan siang. Setelah makan siang, kami kembali ke
hotel. Namun sebelumnya, kami menuju ke tempat makan malam. Tour guide kami menawarkan jalan-jalan pada malam harinya. Semua
pun setuju. Maka, pada malam harinya, setelah makan malam dan bersiap-siap,
kami berkumpul di lobby dan menyusuri
kota Kunming di malam hari. Kami memasuki beberapa mall dan supermarket.
Sekitar jam 22.00, kami kembali ke hotel dan perjalanan di hari Jumat, 19 Juni
2015 ini pun berakhir.
Stone Forest
Semua koper sudah berada di lobby pada tanggal 20 Juni 2015 karena
malam ini kami akan menuju kota selanjutnya, yaitu Dali. Setelah sarapan, kami
masuk ke bus dan menuju ke Dinosaur Valley, salah satu tempat yang paling saya
tunggu. Seperti biasa, perjalanan memakan waktu selama 1,5 jam dan hampir
semuanya tidur. Sampai di Dinosaur Valley, kami berfoto bersama. Saat akan
masuk ke wilayah Dinosaur Valley, tour
guide kami tiba-tiba menghilang sehingga kami tidak diizinkan untuk masuk.
Setelah menunggu cukup lama, akhirnya tour
guide kami datang. Lagi, kami menggunakan battery car untuk menuju ke museum. Museum pertama, kami menonton
film yang menayangkan kehidupan dinosaurus. Filmnya keren dan ada efek
guncangan beberapa kali kami rasakan. Setelah itu, kami menuju ke museum
selanjutnya. Di museum yang kedua terdapat banyak rangka dinosaurus, baik yang utuh
maupun yang bagian tertentu saja. Museum ini benar-benar menarik. Ada banyak
sekali rangka dinosaurus utuh, mulai dari yang kecil sampai yang sangat besar.
Setelah selesai melihat-lihat di museum, kami menuju ke tempat bermain dengan battery car. Ada banyak sekali wahana
yang perlu dicoba dan menantang adrenalin. Untuk permainan pertama, saya,
Shieny, Ce Mika, dan Ce Nia memilih untuk naik Merry-Go-Round. Selanjutnya kami
menuju ke permainan yang bentuknya seperti telur, lalu kami masuk ke dalamnya
dan telur-telur yang ada akan berputar. Setelah selesai 2 permainan, kami ingin
mencoba permainan semacam roller coaster
dengan air. Tapi karena takut basah, kami pun mengurungkan niat kami. Kemudian,
saya dan Ce Nia naik permainan semacam tornado di Dufan. Kelihatannya tidak
terlalu menyeramkan. Ce Mika dan Shieny hanya duduk menonton. Awalnya saya
tidak takut. Tapi, saat permainan mulai, saya kaget. saya kira hanya akan di
putar ke kanan dan ke kiri. Ternyata, di putar 360°
berkali-kali. Sekitar 3 menit kemudian, permainan selesai. Wahana tersebut
menjadi wahana terakhir. Setelah itu, saya, Shieny, Ce Mika, dan Ce Nia membeli
es krim dan duduk di tempat berkumpul. Sekitar jam 14.00, kami meninggalkan
Dinosaur Valley, makan siang, dan kembali ke kota Kunming. Makan malam terakhir
di Kunming adalah di sebuah restoran hotel. Kami menyimpan koper di sana,
kemudian kami diberikan waktu bebas untuk berjalan-jalan dan berkumpul kembali
untuk makan malam pada jam 18.00. Saya kurang menikmati waktu berbelanja kali
ini karena tidak ada barang yang menarik. Setelah makan malam, tour guide mengantar kami ke stasiun
kereta api. Ini pertama kalinya saya naik kereta api. Saya mendapatkan gerbong
8 nomer 17 bersama Steven dan Derren. Saat akan menuju ke kereta, kami harus
menuruni banyak tangga sambil mengangkat koper. Kebetulan pada saat itu saya
belum belanja apapun, jadi koper saya tidak berat.
Dinosaur Valley
Stasiun Kereta
Keesokan paginya, saya bangun jam
06.00 dan langsung mengantri untuk sikat gigi. Setelah itu, kami bersiap-siap
untuk keluar dari kereta. Di luar stasiun, kami sudah ditunggu oleh tour guide selama di Dali. Kemudian kami
berjalan menuju ke bus dan pergi ke tempat sarapan. Awalnya kami diberitahu
bahwa hari ini check-in hotelnya pada
sore hari. Itu artinya kami tidak mandi. Tapi syukurnya, rencana diubah dan
akhirnya setelah sarapan kami menuju ke Asia Star Hotel untuk mandi. Tapi hanya
disediakan beberapa kamar. Jadi 1 kamar akan dipakai oleh lebih dari 2 orang.
Saya mendapat kamar nomer 522 bersama Shieny, Ce Mika, Ce Nia, dan Aimee.
Setelah semua selesai mandi, kami menuju ke destinasi selanjutnya, yaitu Dali
Three Pagodas. Cuaca hari itu sangat panas dan saya lupa memakai sunblock. Selama di sana, kami
berkeliling bersama-sama dan tour guide sesekali
memberi penjelasan mengenai tempat-tempat di sana. Setelah itu kami menuju ke
Butterfly Spring Park. Untuk menuju ke tempat kupu-kupu, kami harus berjalan
lumayan jauh dan jalannya menanjak. Setelah sampai di sana, kami melihat kolam
yang diyakini bisa mengabulkan permintaan. Kolamnya dalam dan airnya sangat
jernih. Saya dan Shieny pun mencoba melempar uang beberapa sen ke dalam wishing pond. Setelah itu, kami menuju
ke air mancur yang diyakini bisa memberikan keberuntungan. Kami pun mencuci
tangan dan membasuh wajah. Setelah itu, kami berjalan dan membeli beberapa
cemilan. Setelah dari Butterfly Spring Park, kami menuju ke sebuah kota tua. Di
sana terdapat banyak pedagang makanan dan souvenir.
Setelah itu kami makan malam dam menuju ke hotel.
The Three Pagodas
Butterfly Spring Park
Senin, 22 Juni 2015. Jam 09.00 pagi
kami sudah berangkat ke tempat pembuatan film. Sampai di sana, kami menonton
upacara pembukaan yang sangat menarik sekaligus membuka taman pembuatan film
itu. Di dalam, kami menonton pertunjukkan lainnya. Yang menarik, pada saat
pertunjukkan tentang putri yang mencari pasangan hidup, salah satu pendamping
kami, Suk Handi menangkap kain yang dilempar. Siapapun yang mendapatkan kain
tersebut akan menjadi pasangan sang putri. Kemudian Suk Handi diajak naik.
Dengan mengenakan pakaian tradisional, Suk Handi melambaikan tangannya dari
atas dan disambut dengan tawa oleh peserta Summer Camp lainnya. Tak hanya itu,
ada juga pementasan barong sai yang tak kalah menarik. Setelah itu, kami
bermain panah, melempar pisau, dan masih banyak lagi. Setelah makan siang, kami
kembali ke hotel karena cuaca sangat panas. Jam 15.30 kami kembali berkumpul
dan menuju ke Dali Old Town. Di sana kami boleh berpencar dan nantinya harus
berkumpul lagi di tempat yang sama. Saya berjalan bersama Shieny, Ce Mika, dan
Ce Nia. Kami membeli tempat minum yang lucu-lucu. Ce Nia membeli sandal.
Setelah berjalan cukup jauh, kami kembali dan menuju ke Miniso. Kami menghabiskan waktu di sana cukup lama.
Setelah itu kami makan malam dan kembali ke hotel.
Tempat Pembuatan Film
Hari ke-6 ini kami akan menuju ke
kabupaten lain, yaitu Jian Chuan. Tour
guide yang akan mengantar ke Jian Chuan berbeda dari yang kemarin. Selama
di jalan, ia memberikan penjelasan tentang sejarah Dali. Setelah itu kami
diajak bermain big melon, small melon.
Bagi yang salah harus maju ke depan dan bernyanyi. Untungnya saya tidak pernah
salah, jadi tidak perlu maju ke depan dan bernyanyi. Perjalanan yang memakan
waktu sekitar 3 jam itu pun selesai. Kami pun menuju ke hotel untuk makan siang
dan menyimpan koper. Saat baru masuk ke hotel, saya merasa kagum. Hotelnya
bagus dan Shieny mengatakan kalua lift-nya
bagus, kamarnya pasti bagus. Benar saja. Kamarnya sangat bagus dan luas.
Terdapat bath tub dan shower box. Hotel Jiali ini adalah hotel
paling bagus selama kegiatan Summer Camp Yunnan 2015. Setelah selesai makan
siang, kami menuju ke Shi Bao Shan. Seharusnya ke Gunung Ribuan Singa. Tapi
karena jarak yang sangat jauh dan harus berjalan kaki menanjak, jadi
dibatalkan. Kami akan melihat Patung Buddha yang terletak di tebing. Untuk
mencapai tempat tersebut, kami menuruni dan menaiki banyak anak tangga. Sunggu
melelahkan. Saya kira yang akan kami
lihat adalah tebing yang diukir wajah Buddha. Ternyata tidak. Hanya patung yang
disimpan di dalam bangunan di tebing. Setelah selesai melihat-lihat, kami
kembali menyusuri jalan yang melelahkan. Perjalanan kembali lebih melelahkan karena
lebih banyak menaiki anak tangga daripada menuruni. Setelah itu kami kembali ke
hotel. Pada malam harinya, saya dan Shieny bermain ke kamarnya Ce Mika dan Ce
Nia. Malam itu sangat menyenangkan. Kami mendengarkan lagu ‘hacep’ dan
menari-nari. Tawa pun meledak sepanjang malam. Saat saya dan Shieny akan
kembali ke kamar, tanpa sengaja Ce Nia menekan tombol ‘Master Lamp’ sehingga
semua lampu di dalam kamarnya mati. Saat ditekan kembali, lampu tidak mau
hidup. Kami mencoba mencabut kartu dan memasangnya lagi, namun tetap tidak mau
hidup. Kami pun memutuskan untuk menuju ke resepsionis dan meminta bantuan.
Salah satu petugas pun mengikuti kami ke kamar Ce Mika dan Ce Nia. Namun, saat
kartu dipasang, semua lampu langsung hidup. Kami pun meminta maaf dan berterimakasih
kepada petugas tersebut.
Wajah Lusuh Setelah Melewati Ribuan Anak Tangga
Pagi ini, Rabu, 24 Juni 2015, kami check-out dari Hotel Jiali. Padahal
hotelnya bagus, tapi hanya semalam. Setelah itu kami menuju ke Shaxi Old Town.
Di sana saya, Shieny, Ce Mika, dan Ce Nia hanya berjalan-jalan sebentar dan
kemudian beristirahat di Mint Café. Setelah itu kami semua makan siang dan
menuju ke Kota Lijiang. Perjalanan selama 2,5 jam. Sampai di sana, kami
langsung check-in ke Hotel Adange.
Hotel kali ini sangat berbeda dengan yang kemarin. Kali ini kamarnya sempit.
Malamnya, kami jalan-jalan ke Seven Stars Street.
Mint Cafe, Tempat Di Mana Kita Menemukan Western Food
Hari ke-8, kami menuju ke Jade Water
Village. Di sana terdapat semacam air terjun kecil. Pemandangannya juga bagus.
Jadi kami mengambil banyak foto di sana. Cuacanya cukup panas tapi angin berhembus
keras. Setelah makan siang, kami menuju ke Jade Dragon Snow Mountain. Di sana
terdapat beberapa kolam yang airnya berwarna biru muda. Seperti Kawah Putih di
Jawa Barat. Di sana juga kami naik cable
car. Setelah itu, kami berjalan-jalan ke sebuah tempat. Disana terdapat
padang rumput yang luas dan terdapat banyak domba. Udaranya juga sangat sejuk
dan dingin. Setelah mengambil foto dan menbeli sosis, jam 16.30 kami kembali ke
tempat berkumpul. Namun, hujan turun dan udara berubah menjadi sangat dingin
sehingga saya menggigil dan pakaian saya basah. Setelah semua berkumpul, kami
makan malam dan kembali ke hotel.
Jade Water Village
Jade Dragon Snow Mountain. Freezing.
Jumat, 26 Juni 2015. Pagi ini kami
menuju ke Black Dragon Park. Di sana pemandangannya bagus. Taman dengan kolam
besar di tengah-tengah dan pemandangan gunung di belakangnya. Setelah
berkeliling taman dan membeli beberapa souvenir,
kami menuju ke bus dan pergi ke tempat selanjutnya. Kami menuju ke sebuah kota
tua. Sama seperti kota tua-kota tua sebelumnya, kami hanya berkeliling dan
melihat-lihat souvenir. Pada jam
15.00, kami menuju ke sebuah SD di sana. Kami akan memberikan persembahan
pentas seni untuk murid-murid SD di sana dan sebaliknya. Acara berjalan lancar
dan menyenangkan. Kemudian sebagai penutup, semua peserta Summer Camp Yunnan
2015 naik ke atas panggung dan menyanyikan beberapa lagu Indonesia. Setelah itu
kami berjalan keliling sekolah. Yang paling menarik adalah lapangan sepak bola.
Lapangannya sangat luas dan bagus dengan pemanjangan gunung salju di
belakangnya. Benar-benar pemandangan yang menawan.
Black Dragon Park
Lapangan Sepak Bola Berlatar Gunung Salju
Sabtu, 27 Juni 2015 adalah hari
terakhir di Yunnan. Jadi, tour guide memberikan
kami free time di hotel sampai jam
12.00. Jam 12.00 kami check-out dan
menuju ke Lijiang Old Town. Hujan pun kembali turun. Untungnya hanya sebentar.
Setelah itu kami diberikan waktu bebas di Lijian Old Town sampai pukul 18.00.
Seperti biasa, saya, Shieny, Ce Mika, dan Ce Nia berkeliling. Kali ini kami
berbelanja sangat banyak. Setelah semua berkumpul, kami diantar ke stasiun
kereta api Lijiang. Naik kereta api kali ini berbeda dari yang duluan. Karena
kali ini koper sudah bertambah berat. Saat akan naik ke kereta api, kami harus
mengangkat koper dan menaiki banyak anak tangga. Kemudian perjalanan pun
berlanjut menuju Kunming.
Lijiang Old Town. Guess Which One Is Me?
Minggu, 28 Juni 2015 kami tiba di
Kunming dan dijemput dengan tour guide yang
sama seperti pada hari pertama. Kami langsung menuju ke bus dan diajak ke
Golden Hall. Di sana terdapat banyak mall
dan café. Kami diberikan waktu
bebas sampai jam 13.00. Di sana saya, Shieny, Ce Mika, dan Ce Nia membeli es
krim dan baju. Setelah makan siang, kami diantar ke bandara. Di bandara, hampir
semua membuka koper dan memindahkan barang-barang ke tas agar koper tidak overweight. Pada jam 17.40 kami menuju ke
Kuala Lumpur dengan pesawat Air Asia AK100. Di dalam pesawat, banyak yang
bermain kartu, bercanda, selfie, dan
bernyanyi. Beberapa kali kami mendapat teguran dari pramugari dan beberapa
penumpang lainnya melihat ke arah kami dengan ekspresi tidak senang. Mungkin
mereka merasa terganggu. Kami tiba di Kuala Lumpur 45 menit lebih cepat dari
perkiraan. Setelah mengurus imigrasi dan mengambil koper, kami menuju ke bus
dan meninggalkan bandara. Letak hotel kami 20 menit dari bandara. Sesampainya
kami di tempat kami bermalam, tour guide membagikan
kunci kamar. Saat kami sampai di lantai 2, udaranya sangat panas. Di dalam
kamar pun sama panasnya. Kamarnya sempit. Tapi tidak apa-apa. Hanya untuk
semalam.
Golden Hall
Pagi harinya, saya terbangun karena
ada seseorang yang mengetuk—menggedor tepatnya—pintu kamar saya. Saat saya
membuka pintu, ada seseorang mengatakan, “That was the morning call.” Setelah
itu saya segera bersiap-siap. Sekitar jam 06.00, Ce Mika dan Ce Nia datang ke
kamar saya. Kemudian kami turun bersama. Selesai breakfast, kami menuju ke
bandara. Penerbangan kami jam 09.55. Masih ada sangat banyak waktu. Beberapa
dari kami berbelanja di bandara. Kemudian sekitar jam 9 kurang kami masuk ke
pesawat dan jam 09.55, pesawat Air Asia QZ551 berangkat ke Denpasar, Bali.
Sekitar jam 14.00, kami sampai di bandara. Kami menuju ke imigrasi dan
mengambil bagasi. Kini saatnya untuk berpisah. Kami saling berpelukan dan
melambai-lambaikan tangan. Di luar, keluarga saya sudah menunggu. Dengan
semangat, saya, Shieny, Ce Mika, dan Ce Nia keluar dan menemui keluarga
masing-masing.
Summer Camp Yunnan 2015 ini
merupakan pengalaman yang tidak akan terlupakan. Walaupun saya dengar, awalnya
banyak yang ikut karena dipaksa, termasuk saya, tetapi benar-benar worth it. Di sini saya mendapatkan
banyak teman baru dan mengunjungi tempat-tempat baru. Semoga selanjutnya bisa
diadakan Summer Camp lagi dan kami bisa bertemu kembali.
Komentar
Posting Komentar